
Kabarpessel.com – Membangun desa dengan konsep dari desa untuk desa adalah gerak kuat yang perlu digelorakan. Pesisir Selatan, salah satu Kabupaten dari 19 kabupaten dan kota di Sumatera Barat, adalah daerah yang paling banyak potensi wisatanya.
Tidak hanya menyimpan kekayaan wisata baharinya. Namun juga memiliki puluhan destinasi wisata alam, wisata sejarah dan objek karya wisata.
Dari laporan Badan Pusat Statistik (BPS) Pesisir Selatan, terdapat 15 objek wisata alam. Tersebar di 9 kecamatan, yaitu Koto XI Tarusan, IV Nagari Bayang Utara, Bayang, IV Jurai, BatangKapas, Sutera, Lengayang, Ranah Pesisir, Ranah Ampek Hulu Tapan.
Selain objek wisata alam, juga terdapat 43 objek wisata bahari yang didominasi di bagian wilayah Kecamatan Koto XI Tarusan dan IV Jurai. Dan daya tarik lainnya, Pesisir Selatan itu memiliki 12 objek wisata sejarah yang tersebar di 8 kecamatan. Diantaranya, Lunang, Pancung Soal, Air Pura, Lengayang, IV Jurai, Bayang, IV Nagari Bayang Utara dan Koto XI Tarusan.
Dan terakhir, terdapat 3 karya objek wisata seperti penangkaran penyu dan Konservasi Penyu Ampiang Parak Kecamatan Sutera, dan penangkaran hewan primata di Kecamatan Koto XI Tarusan.
Dari 73 objek wisata yang tercatat di BPS Pesisir Selatan itu, seberapa banyak yang berdampak positif untuk pembangunan ekonomi masyarakat lokal? sudahkan semua desa atau nagari memiliki perhatian serius dengan membangun desanya melalui wisata? Lalu, apa masalahnya, sudah punya potensi wisata untuk dikembangkan tapi tak mampu membuatnya berkembang lebih baik.
Kondisi ini memang perlu evaluasi. Terkadang ada saja faktor yang membuatnya pengembangan wisata di desa itu tersendat. Mulai dari kurangnya pengetahuan atau sumber daya manusia yang mengelola, dukungan anggaran termasuk partisipasi masyarakat lokal.
Tiga point dasar ini sangat penting agar memajukan pembagunan desa untuk menggali potensi yang ada dapat berkembang cepat. Membangun desa untuk desa itu, pertama memang membutuhkan dukungan masyarakat setempat. (**)