
Kabarpessel.com – Jenazah Tarmizi dirumah istrinya di Kampung Apa Jaya, Nagari Kapuh, Kecamatan Koto XI Tarusan, Kabupaten Pesisir Selatan diperebutkan oleh istri dan keluarga almarhum dari Nagari Tanjung Durian Pasar Baru, Kecamatan Bayang, pada Rabu (14/5/2025) dinihari.
Informasi sementara belum diketahui apa penyebab dipicunya perebutan jenazah tersebut. Almarhum merupakan karyawan BPR Batang Kapas dan sedangkan istrinya Leli Sri Fitriani lulusan PPPK di Mentawai.
Ikhwan Nursyam (22) ponakan dari istri Almarhum saat dikonfirmasi mengatakan Tarmizi sudah sakit selama kurang lebih 3 bulan. Dan istrinya sering bolak balik ke rumah sakit untuk membawanya berobat.
Almarhum Tarmizi meninggal dunia di RSUD M. Zein Painan pada hari Selasa (13/5) sekitar pukul 18.15 WIB. Dan pihak dari keluarga istri ketika itu langsung menghubungi adik dari Almarhum.
“Dirumah sakit kami bertemu dengan keluarga almarhum yaitu adik laki-laki nya. Saat itu kami bersama adik laki-laki almarhum sepakat untuk menguburkan nya di rumah Etek Fitri, dimandi kan sebelum sholat Duha dan setelah itu pihak istri dari almarhum akan mengantarkan jenazah ke rumah keluarga almarhum di Tanjung Durian untuk di sholatkan,” kata Ikhwan.
Setelah itu, menjelang waktu sholat Isya adik laki-laki dari almarhum Tarmizi datang ke rumah istri almarhum. Ia mengatakan kepada istri almarhum akan membawa jenazah Tarmizi dengan alasan adat karena almarhum dan isitrinya tidak memiliki keturunan.
Namun, kata Ikhwan saat itu permintaan dari adik laki-laki almarhum mendapatkan penolakan dari pihak istri dan tidak setuju. Hingga saat itu tidak ada dapat kata kesepakatan dari kedua bela pihak, dan adik laki-laki almarhum lalu pulang.
Selanjutnya, pada pukul 01.30 WIB hari Rabu (14/5) ketika itu dirumah istri almarhum sepi, datang sekitar 20 orang dari pihak keluarga almarhum dari Tanjung Durian membawa satu ambulans dan 3 mobil pribadi dengan tujuan akan membawa jenazah almarhum Tarmizi.
“Saat rumah sepi datang dari keluarga om sekitar 20 orang untuk memaksa membawa jenazah om Tarmizi. Saat mereka membawa jenazah, etek fitri dan nenek saya mencegahnya hingga jenazah om Tarmizi terjatuh,” ujar Ikhwan.
Sebagai dari pihak keluarga istri almarhum Tarmizi, Ikhwan mengaku kecewa atas sikap pihak keluarga almarhum Tarmizi dari Tanjung Durian yang memaksa membawa jenazah tanpa persetujuan dari pihak keluarga istri almarhum.
Hingga berita ini diterbitkan, awak media masih berusaha mencari keterangan dari pihak keluarga almarhum Tarmizi.