
Kabar Pessel – Amelia Agustin, peserta didik SMAN 1 Linggo Sari Baganti, Kabupaten Pesisir Selatan, terpilih dan dinobatkan menjadi Duta Siswa Indonesia Moderasi Beragama Madya 2025 pada Grand Final ajang pemilihan Duta Siswa Indonesia.
Acara tersebut diselenggarakan oleh Yayasan Lingkar Inspirasi Bangsa pada tanggal 23-27 Januari 2025 di Medan, Provinsi Sumatera Utara.
Amelia Agustin, saat dikonfirmasi kabarpessel.com mengungkapkan, sebelum masuk ke Grand Final, Amelia harus melalui beberapa tahap audisi yang dilakukan secara online. Amelia bersaing dengan seluruh peserta se-Indonesia, dan Ia salah satu perwakilan dari Sumbar.
Sebelum mengikuti karantina pada tanggal 23-25 Januari 2025 lalu di Medan, Amelia mengaku sudah mempersiapkan diri dengan matang. Dari 200 peserta yang berhasil masuk ke grand final, Amelia terpilih dan dinobatkan sebagai Duta Siswa Indonesia Moderasi Bergama Madya 2025.
Banyak yang tidak paham arti dari moderasi beragama. Baik itu pendidik bahkan pelajar. Sehingga menganggap moderasi beragama sesuatu yang bagus. Terpilih menjadi duta moderasi beragama seakan mendapatkan prestasi yang luar biasa membanggakan.
Padahal, moderasi beragama sesungguhnya adalah jalan tengah yang menginginkan penghapusan peran agama dalam kehidupan (sekularisme) khususnya Islam.
Ajang duta-duta terutama moderasi beragama yang melibatkan pemuda sejatinya adalah jebakan terhadap pemuda untuk membajak potensi mereka. Pemuda muslim tidak boleh terjebak menjadi duta program Barat yang hakikatnya merusak umat Islam.
Persoalan akut pemuda hari ini adalah kekerasan, kriminalitas, dan pergaulan bebas Jadi, adanya moderasi beragama di kalangan pelajar tidak ada hubungannya dengan persoalan generasi hari ini dan juga bukan solusi atas persoalan tersebut.
Pemuda muslim harusnya menjadi duta Islam kafah, yaitu menjadi pengemban dakwah yang mengajak umat pada Islam kafah, tidak bercampur dengan pemikiran Barat dan melakukan amar makruf nahi mungkar. Serta menyampaikan kepada teman-temannya tentang wajibnya penerapan syariat Islam dalam bingkai Khilafah.