
Kabarpessel.com – Jembatan Akar terletak di Kenagarian Puluik-Puluik, Kecamatan Bayang Utara, Kabupaten Pesisir Selatan, dengan jarak lebih kurang 65 Km dari Kota Padang dan lebih kurang 24 Km dari Kota Painan.
Jembatan akar atau disebut warga setempat Titian Aka merupakan Jembatan yang usianya jauh lebih tua dari jembatan akar lainnya. Tak kalah menarik, jembatan akar ini punya kisah dan memiliki sejarah singkat.
Berada diatas aliran sungai Batang Bayang, jembatan Akar salah satu destinasi wisata unggulan di Pesisir Selatan. Dan objek wisata dikenal karena usianya yang sudah mencapai lebih dari satu abad.

Butuh Waktu 26 Tahun
Jembatan akar ini dibuat dari akar pohon tanpa menggunakan peralatan modern atau material perekat dalam pembentukannya.
Jembatan akar terkenal lantaran kisah di balik pembuatannya yang membutuhkan waktu sangat lama, lantaran menunggu akar pohon beringin dari kedua sisi sungai tumbuh merambat dan benar-benar terhubung.
Dilansir dari berbagai sumber, diceritakan bahwa dulunya pada tahun 1890 seorang ulama bernama Pakih Sokan yang berasal dari Lubuk Silau, berinisiatif membuat jembatan akar ini. Alasannya, karena masyarakat terutama murid-muridnya kesulitan dalam menyeberangi sungai jika ingin beraktivitas.

Ulama Pakih Sokan pada masa itu kemudian ‘merajut’ akar dari pohon beringin yang mencuat di kedua sisi sungai sepanjang 25 merer, hingga bisa terhubung menjadi jembatan.
Tentu tidak berlangsung instan, dibutuhkan waktu sekitar 26 tahun, sampai akhirnya jembatan akar benar-benar terhubung. Jembatan tersebut bisa digunakan menyebrang oleh masyarakat setempat sejak tahun 1916.
Dulunya, jembatan akar ini banyak digunakan masyarakat setempat untuk beraktivitas terutama memancing.
Sudah berusia sekitar 110 tahun, namun kini jembatan akar painan sudah tidak lagi digunakan untuk lalu-lalang harian, lantaran tak jauh dari lokasi jembatan akar tersebut memang sudah dibangun jembatan permanen dengan material yang lebih kokoh dan modern.

Mitos Enteng Jodoh
Saat ini, jembatan akar lebih difungsikan sebagai objek wisata. Apalagi, salah satu daya tarik yang membuat jembatan akar banyak dikunjungi adalah mitos enteng jodoh pada masa dulunya.
Masyarakat setempat percaya bahwa pengunjung yang mandi tepat di aliran sungai pada bawah jembatan akarnya bisa mudah mendapatkan jodoh.
Di lain sisi, jembatan akar painan sendiri memang sudah tidak sekuat dulu lantaran sering terendam sebagian oleh luapan air sungai saat banjir.
Pada awal Januari 2017, luapan banjir mencapai bagian dalam jembatan sehingga merusak bagian dalam jembatan ini. Untuk menjaga kelestariannya, jembatan akar kini dilengkapi dengan kawat penyangga dan papan penutup celah-celah akar.